Dalam dunia properti, desain yang menarik dan lokasi yang strategis bukan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan suatu proyek. Hal ini juga ditentukan oleh perencanaan yang matang sejak tahap awal. Salah satu langkah penting yang tidak boleh dilewatkan adalah feasibility study atau studi kelayakan.
Feasibility study berfungsi untuk menilai apakah sebuah proyek layak untuk dilanjutkan dari segi teknis, finansial, hingga pasar. Artikel ini akan membahas apa itu feasibility study dan manfaatnya pada proyek properti.
Pengertian Feasibility Study
Feasibility study atau studi kelayakan adalah proses analisis yang bertujuan untuk menilai apakah suatu proyek atau rencana bisnis layak atau tidak untuk dijalankan. Proses ini mencakup berbagai aspek, seperti aspek teknis, hukum, operasional, pasar, dan keuangan, untuk memastikan bahwa proyek dapat terealisasikan dengan risiko seminimal mungkin.
Baca Juga: Kenali Beberapa Istilah Dalam Dunia Properti yang Perlu Anda Ketahui
Manfaat Feasibility Study pada Proyek Properti
Melakukan proses studi kelayakan pada sebuah proyek dapat memberikan manfaat yang signifikan. Proses ini akan membantu pengembang atau developer mengidentifikasi berbagai peluang dan risiko yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek. Berikut beberapa manfaat ketika melakukan feasibility study pada proyek.
Membuat keputusan yang matang
Salah satu manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan studi kelayakan adalah memudahkan developer dalam membuat keputusan yang matang sebelum memulai proyek properti.
Dengan informasi dan data yang developer dapatkan dari studi ini, seperti analisis biaya, estimasi keuntungan, kondisi pasar, hingga potensi hambatan, pihak manajemen dapat menilai secara objektif apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan.
Meminimalisir kesalahan
Melakukan feasibility study juga bermanfaat dalam meminimalisir kesalahan selama proses perencanaan dan pelaksanaan proyek properti. Melalui analisis menyeluruh terhadap berbagai aspek seperti kondisi lahan, regulasi hukum, kebutuhan pasar. Kemudian perhitungan biaya dan waktu potensi masalah dapat Anda indentifikasi sejak awal.
Dengan demikian, pengembang memiliki kesempatan untuk menyesuaikan strategi atau bahkan membatalkan proyek jika terlalu berisiko. Jika mereka tidak melakukan studi kelayakan, mereka cenderung mengambil keputusan secara spekulatif dan berisiko menimbulkan kerugian besar akibat kesalahan yang sebenarnya bisa mereka cegah sejak awal
Meningkatkan kredibilitas proyek
Melakukan feasibility study dapat meningkatkan kredibilitas proyek di mata pihak eksternal seperti investor, mitra bisnis, maupun lembaga keuangan. Studi kelayakan yang pengembang siapkan secara profesional menunjukkan bahwa proyek telah mereka persiapkan dengan matang dan memiliki dasar analisis yang kuat.
Hal ini memberikan keyakinan kepada pihak-pihak terkait bahwa proyek memiliki prospek yang jelas dan risiko yang telah developer perhitungkan. Dengan meningkatnya kepercayaan tersebut, peluang untuk mendapatkan dukungan pendanaan dan kerjasama dapat menjadi lebih besar.
Mempermudah tahap pengawasan
Selain itu feasibility study juga membantu dalam memberikan kerangka kerja yang jelas dan sistematis bagi seluruh tahapan proyek. Hal ini dapat mempermudah proses pengawasan. Dengan adanya data dan perencanaan yang telah tersusun sejak awal, tim pengawas dapat menjalankan fungsi kontrol dengan lebih terarah.
Setiap deviasi atau hambatan yang terjadi di lapangan dapat segera terdeteksi karena telah ada tolok ukur yang menjadi acuan. Dengan demikian, pengawasan tidak hanya menjadi reaktif, namun juga proaktif, menjaga agar proyek tetap berada pada jalur yang sesuai dengan tujuan awal.
Jenis-jenis Feasibility Study
Dalam penerapannya, feasibility study tidak hanya fokus pada satu aspek saja, namun juga mencakup berbagai bidang yang saling berkaitan. Setiap jenis studi memiliki peran penting dalam mengevaluasi dari sudut pandang yang berbeda. Berikut beberapa jenis-jenis studi kelayakan yang umum orang gunakan dalam proyek properti.
Technical Feasibility
Jenis studi kelayakan teknis adalah jenis feasibility study yang berfokus pada aspek teknis dari suatu proyek. Hal ini termasuk apakah proyek dapat terealisasikan dengan teknologi, sumber daya, dan infrastruktur yang tersedia.
Dalam konteks proyek properti, studi ini mencakup analisis kondisi lahan, struktur bangunan, ketersediaan material, metode konstruksi, serta kemampuan tim teknis untuk melaksanakan proyek sesuai standar. Adapun tujuan dari technical feasibility adalah untuk memastikan bahwa secara teknis, proyek dapat dijalankan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan rencana.
Economic Feasibility
Studi kelayakan ekonomi adalah analisis yang memiliki tujuan dalam menilai apakah suatu proyek secara ekonomi dapat memberikan manfaat yang sebanding atau lebih besar dari biaya yang akan pengembang keluarkan.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya layak secara teknis. Melainkan juga menguntungkan dari segi finansial dan berkontribusi positif terhadap perekonomian, baik bagi pengembang maupun masyarakat sekitar.
Legal Feasibility
Studi kelayakan hukum atau legal feasibility adalah proses evaluasi yang bertujuan untuk memastikan bahwa proyek properti yang direncanakan tidak bertentangan dengan regulasi, hukum, dan ketentuan yang berlaku.
Dengan melakukan legal feasibility, pengembang dapat menghindari risiko hukum yang dapat menghambat atau bahkan menggagalkan proyek di kemudian hari.
Operational Feasibility
Jenis yang satu ini adalah studi kelayakan yang menilai sejauh mana proyek dapat berjalan secara efektif dalam operasional sehari-hari setelah pembangunan selesai. Dalam konteks proyek properti, studi ini mencakup kesiapan sistem operasional, sdm, manajemen, serta potensi tantangan dalam menjalankan fungsi bangunan atau fasilitas yang sudah terbangun.
Tujuan dari operational feasibility adalah memastikan bahwa proyek tidak hanya layak dibangun, tetapi juga dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sesuai tujuan awal.
Scheduling Feasibility
Scheduling feasibility adalah jenis studi kelayakan yang menilai apakah sebuah proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang sudah dirancang. Dalam proyek properti, ketepatan waktu sangat krusial karena keterlambatan dapat berdampak langsung pada pembengkakan biaya. Kemudian juga berdampak pada kehilangan peluang pasar, hingga kerugian reputasi.
Studi ini mencakup analisis terhadap durasi setiap tahapan proyek mulai dari perizinan, pengadaan material, konstruksi, hingga serah terima. Dengan adanya scheduling feasibility, pengembang dapat menyusun timeline yang realistis dan mengantisipasi potensi hambatan yang bisa mengganggu kelancaran jadwal.